Selamat datang di blog Arin Kimono!
Ada satu sikap yang sudah menjadi ciri khas dalam budaya Jepang, yaitu sikap membungkuk untuk menunjukkan penghormatan dan kesopanan kepada orang lain. Budaya membungkuk ini di Jepang disebut dengan ojigi. Sikap ini bisa dilakukan dalam posisi berdiri atau pun duduk.
Terdapat tiga tingkatan saat melakukan ojigi, yaitu sebagai berikut:Â
1. Eshaku, yaitu membungkuk sedalam 15 derajat, yang dilakukan untuk salam biasa
2. Keirei, yaitu membungkuk sedalam 30 derajat, yang dilakukan di situasi formal
3. Saikeirei, yaitu membungkuk sedalam 45 sampai dengan 75 derajat, yang dilakukan sebagai bentuk permintaan maaf yang sedalam-dalamnya.
Ada beberapa situasi yang biasanya dapat dengan mudah ditemui budaya ojigi di Jepang, misalnya sebagai berikut:
a. pada saat pertemuan pertama atau berkenalan dengan seseorang atau orang asing.
b. pada saat seseorang menerima telpon, ada kalanya yang bersangkutan akan  membungkuk-bungkuk.
c. pada saat mengucapkan terima kasih dan juga permohonan maaf, yang bersangkutan akan membungkukkan badan.pada saat mengucapkan salam seperti ucapan selamat pagi, selamat siang, selamat malam atau pun ketika mengucapkan salam seusai bekerja.
d. pada saat memberikan ucapan selamat datang dari pegawai toko kepada pelanggan untuk menunjukkan rasa terima kasih. Begitu pun ketika pelanggan pergi meninggalkan toko, pegawai toko akan melakukan ojigi.
e. pada saat mengendarai kendaraan di jalan raya, ojigi dilakukan ketika diberi kesempatan untuk lewat terlebih dahulu oleh pengendara yang lain.